Kemenangan hari ini
bukanlah berarti
kemenangan esok hari
kegagalan hari ini
bukanlah berarti
kegagalan esok hari
*Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti
usah kau menangisi hari kemarin
aaaa....
Tak ada yang jatuh dari langit
dengan cuma-cuma
semua usaha dan doa
Pernah denger syair lagu di atas gak? Yup, bener banget, kira-kira seperti itulah cuplikan dari lagunya Dewa 19. Secara pribadi, ini merupakan salah satu lagu yang paling saya favoritkan sampai saat ini. Kata-katanya yang benar-benar menggambarkan arti kehidupan yang sesungguhnya. Hidup adalah PERJUANGAN!!
Syair lagu ini sangat jelas menggambarkan dan mengingatkan kita bahwa segala keberhasilan yang telah kita berhasil raih bukanlah juga untuk keberhasilan yang akan berjalan seterusnya. Begitu juga dengan setiap kegagalan, jangan terlalu meratapi setiap kegagalan dengan terlalu berlebihan. Fenomena ini yang ajhir-akhir ini sering saya jumpai, dimana banyak sekali manusia saat ini yang selalu meratapi dirinya dan beranggapan bahwa seolah-olah mereka adalah orang yang paling meratap, paling sial, paling sedih, dan paling-paling yang negatif lainnya. Mereka terlalu berpikir sempit dengan memandang kehidupan dan masa depan hanya dari satu permasalahan yang mungkin tidak terlalu besar.
Kalau kita mau menganalisis syair dari lagu Dewa tersebut, maka kehidupan manusia itu ibarat suatu
stopwatch. Kalau kita mau mengukur kecepatan kita dalam berlari, biasanya benda ini akan selalu setia menemani kita bukan? Coba kita beranda-andai saja, anggap saja kehidupan kita ini ibarat seorang atlet
internasional yang akan berlaga di Olimpiade. Maka kita akan mengerahkan segala kemampuan kita untuk mendapatkan hasil yang terbaik, betul? Nah dalam berlatih, kita menggunakan stopwatch untuk mengukur tingkat keberhasilan kita. Di setiap kita selesai berlari, pasti kita akan melihat catatan waktu yang ada di stopwatch tersebut dan pasti kita akan mereset kembali menjadi seperti semula. Tidak mungkinkan anda kembali berlatih dengan melanjutkan catatan waktu yang sudah ada? Anda pasti akan selalu mengulang dan mengulang, entah waktu yang kita catat tersebut baik ataupun kurang memuaskan.
Sama halnya dengan hidup kita teman. Ketika kita berhasil mencatat waktu yang baik atau mungkin buruk sekalipun, tapi ingat semuanya pasti akan kita restart kembali. Jika kita merasa kita gagal, berjuanglah untuk memperbaikinya. Jika kita merasa kita berhasil, maka berjuanglah juga untuk mempertahankannya. Mana ada seorang atlet yang bisa meraih 100 buah medali hanya dengan sekali bertanding? Kalau menang saat ini, ingat, stopwatch itu di reset lagi, itu tandanya berarti kita harus berjuang kembali untuk meraih kesuksesan lainnya.
Kemudian di kata-kata tersebut juga di ucapkan bahwa "Tak ada yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma, Semua usaha dan doa". Wow, dahsyat banget kata-kata ini. Inilah memang ciri masyarakat Indonesia, terlalu berharap akan datangnya suatu keajaiban dari langit yang tiba-tiba, tapi ga mau usaha dan menyerahkan semuanya ke tangan Tuhan. Kalau boleh jujur ya, walau terlihat aga sedikit arogan, tapi harus diakui kalau masyarakat kita memang terlalu males. Mungkin juga termasuk saya. Hal inilah yang membuat negara kita tertinggal jauh dari negara-negara lainnya. Kita kurang mau berusaha, tidak sepenuhnya berserah pada Tuhan, dan terlalu menyulitkan hal yang sebenernya sepele. Contoh realitanya, apa yang dilakukan masyarakat kita di waktu luang? Kebanyakan adalah tidur, makan, atau jalan-jalan ke mall. Makanya tidak heran kalau jumlah mall makin lama makin berjamuran, karena memang pola perilaku masyarakat kita yang sangat konsumtif.
Namun hal ini sangat berbeda dengan orang Jepang. Kita semua tahu, Jepang sempat mengalami masa-masa tersulit dalam kehidupan bernegara pada saat bom Nagasaki dan Hiroshima dijatuhkan oleh sekutu. Tapi apa yang terjadi dengan masyarakat Jepang? Mereka membangun terlebih dahulu yang namanya Human Capital. Mereka diajari bahwa hidup adalah benar-benar suatu perjuangan. Makanya berbeda kalau orang Jepang santai pasti yang dilakukan adalah membaca buku atau melakukan kegiatan positif lainnya.
So, setelah tau akan semua hal ini apakah kita mau berjuang? Toh jika kita berjuang yang pertama-tama mendapatkannya hasilnya bukan orang lain, melainkan diri anda sendiri. Jadi apa ruginya untuk memulai belajar hal yang baik??
Saat ini sayapun sedang berjuang. Disaat waktu saya sudah mulai padat untuk kuliah dan kegiatan lainnya, saya tetap berjuang dan meluangkan waktu saya untuk tetap menulis di DJARUM BLACK BLOG COMPETITION ini. Tidak mudah low membagi waktunya, hanya saya tahu, ini semua adalah demi kebaikan saya dan tidak ada ruginya untuk saya. So, tunggu apa lagi?? HIDUP ADALAH PERJUANGAN!!! Berjuanglah untuk tetap bertahan hidup!!