Masih Adakah Rasa Nasionalisme di Dalam Hatimu?


Baik, kali ini aga sedikit kontroversi nih artikel yang saya tulis. Mengapa? Karena saya tahu saat ini jumlah orang yang sudah kehilangan rasa cinta terhadap tanah air sudah semakin banyak jumlahnya dan mungkin akan terus bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berjalannya waktu. Nah tujuan saya menulis artikel ini bukan karena saya ingin menjadi pahlawan kesiangan bagi bangsa ini, hanya saja saya ingin memberikan beberapa fakta, realita, dan logika yang sangat mengerikan dan merugikan apabila saat ini kita sudah tidak memiliki rasa nasionalisme tersebut.


Ide untuk menulis tulisan ini berawal dari perdebatan cukup seru dari teman-teman saya yang ada di kampus. Dimana ada pihak yang sangat mencintai Indonesia dan pihak yang sudah apati dengan Indonesia. Mereka saling melempar argumen yang cukup kuat dan terkadang nyeleneh sekaligus lucu, seperti yang diungkapkan oleh teman saya dari kubu pecinta Indonesia, "Pokoknya gue cinta mati ma Indonesia, coba deh lw liat, bis rongsok aja masih bisa dipake buat narik penumpang. Mana ada di negara lain kaya gitu?" Sejenak saya berpikir dan mengamini perkataan teman saya ini, memang terkadang pola perilaku masyarakat kita yang terlalu "luar biasa" namun hal inilah sesungguhnya keunikan dari negara kita. Perdebatan tidak berhenti sampai di situ, dari kubu yang apati langsung mengeluarkan statement yang cukup keras, "Pokoknya hal pertama yang akan gw lakukan dan sangat ingin gw lakukan adalah gw bisa merubah kewarganegaraan gw selain Indonesia! Pokoknya Indonesia gak banget deh! Negara apaan nih kaya begini? Malu gw jadi orang Indonesia!" Wow, jujur sekali bukan?

Sebenarnya bukan kali ini saja saya mendengar ucapan seperti itu, sebelumnya sudah banyak sekali orang-orang yang sudah benar-benar tidak simpati lagi dengan bangsa ini dan ingin sekali mengubah kewarganegaraannya. Lebih parahnya lagi adalah mereka menjelek-jelekkan bangsa ini dengan kata-kata yang sangat kasar dan tidak pantas. Sesombongkah itu dirimu anak bangsa?

Satu hal yang perlu kita ketahui, negara ini tidak pernah meminta kita untuk dilahirkan di sini dan kita pun tidak pernah bisa menentukan mau dilahirkan dimana, betul? Semua sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa, so kalau anda menyesal menjadi warga negara Indonesia, menyesallah kepada Tuhan, tanyakan mengapa anda dilahirkan di negara yang begitu indah ini, sampaikan kekecewaan anda kepadaNya, berani? Gak beranikan? Makanya itu anda yang sudah apati melimpahkan kekecewaan tersebut kepada bangsa ini. Anda salah sasaran jika menyalahkan bangsa ini.

Saya minta maaf dulu sebelumnya jika kalimat-kalimat saya agak pedas di hati beberapa kalangan, tetapi menurut saya orang yang sudah tidak cinta dengan bangsa ini adalah orang yang tidak tahu di untung dan orang yang tidak pernah mengucap syukur. Loh kok bisa? Coba pikir deh, sudah berapa tahun anda hidup di negara ini? Setiap harinya anda berpijak dan makan dari hasil alam bumi Indonesia kan? Anda bisa hidup karena menghirup udara gratis dari bangsa ini kan? Mungkin anda akan mengatakan bahwa anda sudah membayar semuanya sehingga anda tidak berhutang kepada bangsa ini. Masalahnya nasionalisme tidak hanya diukur dari anda taat dalam membayar pajak saja teman. Sikap, rasa menghargai, rasa memiliki, rasa bersyukur itu jauh lebih besar ketimbang hanya taat bayar pajak, bukan berarti bayar pajak itu ga penting low.

Mungkin banyak dari orang yang tidak memiliki rasa nasionalisme disebabkan karena sudah tergiur dengan kehidupan hingar bingar di negara lain. Kehidupannya yang bebas, life stylenya yang dianggap lebih okay, pendapatannya yang bisa lebih besar, hingga ke cuaca dan pola masyarakatnya yang lebih baik membuat mereka berpikir bahwa negara lain lebih baik dari Indonesia. Nah disinilah letak kesalahannya sob! Kita selalu berkaca dan melihat akan hal-hal yang baik di depan kita, kita selalu berharap mendapatkan yang baik-baik itu. Tapi apakah tidak mungkin kita bisa mendapatkan yang lebih buruk dari yang saat ini kita dapatkan? Contohnya adalah apakah anda pernah berpikir bagaimana nasib anda jika menjadi warga negara Kenya atau Ethiopia yang sering dilanda busung lapar. Anda past langsung mengatakan, "Amit-amit jabang bayi, jangan ampe kejadian deh!" Nah egois ga tuh kita? Di satu sisi kita tidak pernah mensyukuri akan keberadaan kita di negara ini dan kita selalu memandang lebih baik negara lain, tetapi ketika dilihatkan negara lain yang lebih buruk kita justru amit-amit.


Anda tahu seharusnya kita sangat bersyukur bisa dilahirkan sebagai bangsa Indonesia. Kita seharusnya bangga kita bisa ditempatkan di negara yang katanya induk dari segala induk bencana alam dunia. Loh kok bisa? Yup, karena kita terlalu sering terkena bencana-bencana yang tidak kunjung-kunjung hentinya, hal ini membuat kita belajar untuk selalu kuat menghadapi setiap cobaan yang ada, sehingga ketika bencana itu datang, kita uda biasa aja. Coba kalau bencana itu datang ke negara lain, bisa lebih runyam pasti masalahnya karena mereka selama ini selalu berada di comfort zone mereka.


Kemudian, siapa yang bilang Indonesia sedang krisis keuangan? Wah salah besar itu, lihat saja pusat perbelanjaan tidak pernah sepi dari keramaian. Penjualan barang-barang masih sangat tinggi, coba bandingkan dengan negara-negara lain yang mungkin kita anggap lebih baik dari negara kita seperti amerika dan korea selatan. Masih bisa makan saja uda syukur puji Tuhan mereka saat ini. Krisis di kedua negara ini bukan main-main low, teman saya yang di amerika saat ini mengatakan bahwa keadaan di sana saat ini lebih buruk dari mimpi buruk. Nah karena dulu kita sempat merasakan kriris yang lebih parah (tahun 97-98) dari saat ini, maka saat ini ketika krisis seperti ini saja, bahkan pengguna BB kayaknya makin lama makin banyak aja deh. Trus Djarum Black juga buktinya tahun ini masih bisa buat kompetisi buat para blogger dan Black Innovation Awards untuk para innovator dengan hadiah total ratusan juta rupiah. Jadi kita masih bisa santai-santai saja di Indonesia. Bersyukur jugakan dulu kita sempat krisis?? Jadi buat kita lebih kuat deh. hehehe


Satu lagi, kita bersyukur saat ini kita bisa hidup sangat mewah di bangsa ini. Coba saja and bawa semua harta anda ke negara yang anda inginkan, kemudian bandingkan dengan harta anda selama di Indonesia, anda akan lebih sejahtera dimana? Teman saya, seorang pesebak bola nasional yang saat ini sedang berada di Brazil mengatakan kepada saya, bahwa harga sekali makan untuk makanan yang sederhana di sana bisa mencapai 40 ribu hingga 50 ribu rupiah. Wow, itu hanya untuk sekali makan yang sederhana low, gimana kalau kita ga terbiasa makan makanan yang sederhana?

 

Nah buat teman-teman yang sampai saat ini masih memegang rasa nasionalisme di dalam hati kalian, saya pribadi mau ngucapin terima kasih kepada kalian semua. Teruslah mencintai bangsa ini dan tularkan virus-virus nasionalisme ini ke semua orang-orang yang kita kenal. Saya cukup terkesan dengan beberapa orang teman saya yang saat ini sedang kuliah di UK dan Aussie, walaupun mereka sedang berada di negara orang, tapi mereka masih tetap ingat dan mencintai ibu pertiwi. Bahkan mereka ada yang sampai sewot karena dianggap sebagai orang Malaysia atau negara asia lainnya.


Intinya ya sob, kita semua dilahirkan sebagai putra dan putri bangsa Indonesia. Apapun hal yang terjadi di bangsa ini sekehendaknya kita harus syukuri, anggap saja hal itu sebagai keunikan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Kemudian lakukan aksi nyata untuk mengubah bangsa ini, dimulai dari mengubah diri kita pribadi dengan cara mencoba untuk mencintai bangsa ini sepenuh hati. Apakah kita mau nantinya bangsa ini dipimpin oleh orang-orang asing karena mengingat sudah tidak ada lagi anak bangsa yang memiliki rasa nasionalisme lagi.

 

Pesan terakhir saya dan mungkin sudah sering di dengar, Jangan pernah bertanya apa yang negara beri buat kita semua, tapi bertanyalah apa yang sudah kita semua beri untuk negara kita!


Artikel ini bisa dibaca di http://myblacklovers.blogspot.com atau di Profil Facebook dari Jonathan Christian Susanto