Menjadi Buta Dalam 1 Jam


Sehabis WIDETION berakhir, kami tim debat London School meminta LO kami (Yani, Dinda, dan Maz) untuk mengantarkan kami mencari oleh-oleh dan pergi ke tempat travel. Kemudian pergilah kami ke arah Dago untuk membeli brwonies kukus Amanda. Setelah itu, kami meminta untuk dibawa ke Ciwalk, tujuan kami adalah untuk sekedar refreshing dan makan malam. Maka kami mampirlah di Ciwalk.


Sesampainya di sana, kami langsung jalan melihat situasi sekitar Ciwalk. Maklum saja, gw dan teman-teman gw memang jarang sekali pergi ke Bandung. Walau udah ada tol Cipularang dan banyak travel yang bisa mengantarkan kami sewaktu-waktu, namun tetap saja kami jarang pergi ke Bandung. Kemarin itu pengalaman gw pergi ke Ciwalk. Setelah itu gw pengen banget ke Paris Van Java, mungkin nanti kalau ada waktu lagi. hehehehe

Suasana Ciwalk menurut gw cukup nyaman. Konsepnya seperti Citos, kita berjalan di suatu jalan dimana kanan dan kirinya adalah tempat-tempat makanan. Hanya saja ini di Outdoor dan interiornya jauh lebih main di Ciwalk. 

Berhubung kami sudah sangat lapar, maka tujuan utama kami adalah mencari tempat makan. Mentor gw mintanya makan makanan sunda, karena mumpung lagi ada di Bandung. Tapi kami cukup kesulitan mencarinya, maka kami memutuskan untuk makan di BLIND CAFE.

Nama yang cukup unik dan ternyata restoran ini memang mempunyai konsep yang cukup unik dimana semua orang yang makan di sana akan diajak untuk menjadi "buta" dalam waktu sesaat. Awalnya gw hanya nyengir aja membayangkannya dan gw juga gak percaya dengan testimoni yang ada di kaca-kaca restoran tersebut. 

Sebelum kita makan, ada satu aturan yang harus ditaati terlebih dahulu yakni semua benda yang bisa mengeluarkan cahaya  harus disimpan di brankas yang tersedia. Kemudian kita diminta untuk mendengarkan instruksi dari guide yang notabenenya adalah orang buta asli. Lalu naiklah kita ke atas.

Apa yang terjadi? Ketika sampai di atas, luar biasa gelapnya! Jujur, gw bener-bener baru ngerasa gimana rasanya kalau jadi orang buta. Ternyata luar biasa gak enak. Mata uda melek nih, tapi yang ada hanya satu kata, HITAM! Tidak ada lain yang bisa kita lihat, bener-bener HITAM!

Itu pengalaman yang gila banget, masalahnya lw gak bakalan tahu bentuk makanannya kayak apa, lalu makanannya jatuh atau nggak, habis atau nggak. Jadi mau gak mau, gw melakukannya dengan tangan gw... hahahahha

kebetulan kemarin itu gw mesen buntut goreng gitu sama menghabiskan spagetynya temen gw. Tapi harus diakui sih, makanannya enak punya. Worth it lah dengan harganya. Cuma makan dengan mata buta?? Wah parah banget deh.

Nah pengalaman gw selama 1 jam itu membuat gw berpikir bahwa dibandingkan bisu dan tuli, maka orang yang menjadi buta itu jauh lebih sengsara. Bayangin aja, mereka gak bisa melihat betapa indahnya dunia ini. Selalu melihat kegelapan di tengah terang matahari sekalipun. Kalu jadi orang bisa atau tuli, kita masih bisa mengetahui orang itu mau apa, bentuknya kayak apa. Lagi pula orang yang buta akan jauh lebih terlihat dibandingkan orang yang bisu maupun tuli, jadi bener-bener sengsara banget kalau jadi orang buta.

Makanya temen-temen, bersyukur ya kalau kita dilahirkan dengan normal. Nah kalau dilahirkan normal juga, maka kita harus membantu orang-orang disana yang kekurangan. Jadikan kelebihan kita sebagai alat pembantu bagi orang-orang yang membutuhkannya. Maka lihatlah, betapa indahnya hidup ini.

0 komentar: